Senin, 10 Januari 2011

pertemuan 12





I. Pengertian

         OOP (Object Oriented Programing) atau Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan di coba-atasi dengan bantuan komputer.

Tujuan utama dari pengembangan perangkat lunak atau program berorientasi objek, dapat dijelaskan sbb :
1. Mempersingkat waktu dan menurunkan biaya pengembangan rekayasa perangkat lunak.
2. Menurunkan biaya perawatan perangkat lunak.
3. Pemrograman berorientasi objek memberikan landasan yang sangat berguna untuk
      pembuatan prototype sistem secara cepat.

Kelebihan OOP :
• Memiliki sarana yang bersifat virtual
• Berorientasi kepada Objek
• Bekerja didalam sistem operasi windowa
• Menghasilkan program aplikasi berbasis windows
• Dapat memanfaatkan Windows untuk aspek Grafis, Multimedia, dsb.

Perbandingan antara pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur :







II. Istilah-istilah dalam OOP

         Object adalah ”benda” secara fisik atau konseptual (Orang, Hardware, Software, Pintu, Kuda, dll).
Setiap objek memiliki dua ciri khas, yaitu :
01. Atribut/Property/Karakteristik merupakan ciri-ciri object.
02. Methode/Behaviour/Function merupakan apa yang dapat dilakukan oleh object.



Class adalah himpunan object sejenis
Inheritance adalah penurunan atribut atau methode dari suatu object ke object lainya.



III. Metode dan Objek

Ada 3(tiga) karakteristik utama bahasa pemrograman berorientasi objek yaitu :

a. Enkapsulasi

         Enkapsulasi merupakan gabungan beberapa type data (record) dengan prosedur dan fungsi yang membentuk suatu tipe data baru yang tepat. Hakikat dari enkapsulasi ini adalah memadukan langkah program dengan data yang ada didalamnya. Dengan



enkapsulasi anda dapat menyembunyikan didalam objek, baik data maupun fungsi / prosedur. Hanya dengan interface objek maka kita dapat mengakses datanya.

b. Inheritance

         Penurunan sifat memungkinkan kita untuk membuat sebuah objek baru yang sama dengan objek sebelumnya yang telah didefinisikan. Karakteristik dari suatu objek diturunkan ke objek yang lain sehingga objek yang baru akan memiliki karakteristik yang sama dengan induknya. Penurunan ini diawali dengan mendefinisikan objek induk, sehingga dengan menggunakan objek induk tersebut, dapat membuat objek yang bertumpu pada objek induknya. Sehingga akan terbentuk objek keturunan. Dimana setiap objek turunannya dapat mengakses semua data dan program yang dimiliki oleh objek induknya.

c. Polimorphism

         Dengan polimorphism kita dapat membuat sebuah objek baru yang menunjukkan fungsi-fungsi yang sama dengan objek induknya, namun fungsi fungsi yang sama tersebut memiliki operasi yang berbeda-beda namun objek yang masih didalam suatu hierarki dapat menyusun objek yang lainnya, sesuai dengan kebutuhan dari objek tersebut, yang artinya pemrograman berorientasi objek ini menyangkut keaneka ragaman objek yang menjamin terhimpunnyamperpaduan keaneka ragaman data dengan prosedur atau fungsi.


Analogi Polimorphism :
         Sebuah kendaraan secara umum baik mobil maupun sepeda motor memberi kemungkinan kepada kita untuk melakukan operasi “maju”, “mundur”, “belok kanan/kiri” atau “berhenti”. Namun keduanya tidak melakukan operasi-operasi tersebut dengan cara yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar